MAKALAH PELAKSANAAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN
PELAKSANAAN
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
MAKALAH
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata
Kuliah Pembelajaran Pedagogik
Disusun
Oleh:
Nida Sabrina Laila (150641281)
Umayyah
Ulfah (150641023)
Sri Astuti H (150641048)
Kelas/Semester:
SD15-A.I/V
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH CIREBON
Jalan
Fatahillah No.40 Watu Belah Sumber Kabupaten Cirebon
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala curahan rahmat, dan
hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelasaikan tugas makalah mata kuliah Pembelajaran Pedagogik islam tentang “Lingkungan
Pendidikan”.
Shalawat dan salam tak lupa kita
haturkan keharibaan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat-sahabat dan para pengikut beliau sampai akhir zaman.
Makalah yang kami sajikan sedapat
mungkin kami hadirkan dalam bentuk yang mudah dimengerti. Namun demikian, kami
menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan penyampaian materi di dalam
makalah ini. Karenanya kami menerima kritik dan saran dari berbagai pihak demi
kesempurnaan isi dari makalah kami dan menjadi pelajaran dikemudian hari.
Cirebon,
Desember 2017
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar............................................................................................... i
Daftar
Isi........................................................................................................ ii
BAB 1 –
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang........................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................... 1
C.
Tujuan..................................................................................................... 1
BAB 2 –
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lingkungan Pendidikan........................................................3
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan………………………………………...4
C. Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan………………………………..5
D. Peranan Lingkungan Pendidikan………………………………………10
BAB 3 – PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 13
Daftar Pustaka............................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia
mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat dan perlu dikembangkan melalui
pengalaman yang terbentuk dalam berinteraksi antar individu dengan lingkungan
tempat tinggalnya yang dapat mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan,
perkembangan, serta proses dalam menjalani kehidupannya memalui lingkungan
fisik dan lingkungan sosialnya.
Pendidikan
merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi
pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di
dalam masyarakat dan kebudayaan. Maka dari itu, pendidikan perlu ditunjang
dengan lingkungan pendidikan yang baik. Karena lingkungan pendidikan merupakan
segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dalam berinteraksi baik berupa benda
mati, makhluk hidup, maupun hal-hal yang terjadi dan sebagai tempat dalam menyalurkan kemampuan-kemampuan untuk
membentuk perkembangan setiap individu yang mempunyai pengaruh kuat kepada
individu.
B. Rumusan Masalah
Dari judul
makalah ini, dapat di identifikasi ada beberapa yang akan dabahas yaitu
diantaranya :
1.
Apa pengertian lingkungan pendidikan ?
2.
Apa saja fungsi lingkungan pendidikan ?
3.
Apa saja yang termasuk dalam ragam bentuk lingkungan
pendidikan ?
4.
Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap
pendidikan ?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk :
1.
Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari
lingkungan pendidikan.
2.
Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan
pendidikan.
3.
Untuk mengetahui dan memahami yang termasuk kedalam
ragam bentuk lingkungan pendidikan.
4.
Untuk mengetahui dan memahami peranan-peranan
lingkungan pendidikan terhadap pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Kegiatan
pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks
pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang berada di
luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan, orang,
keadaan, politik, sosial-ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan upaya
lain yang dilakukan oleh manusia termasuk di dalamnya pendidikan.
Lingkungan
pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda
mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi
masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu.
Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak
bergaul. Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga
pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggungjawab yang secara khusus menjadi
bagian dari karakter lembaga tersebut.
Dalam
memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang sengaja
diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usha sadar dari orang dewasa yang
normatif disebut pendidikan, sedang ynag lain disebut pengaruh. Lingkunga yang
dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkunga ini disebut
lembaga pendidikan atau satuan pendidikan.
Lembaga
pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang Karena satu dan lain
hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan. Badan pendidikan itu
bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik (Marimba,1980). Secara umum
fungsi lembaga pendidikan adalah menciptakan situasi yang memungkinkan proses
pendidikan dapat berlangsung.
Menurut Hasbullah (2003) lingkungan
pendidikan mencakup :
1.
Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah,
keadaan alam.
2.
Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya
tertentu seperti bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan
pandangan keagamaan.
3.
Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau
masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan dan lainnya.
Lingkungan
serta lembaga pendidikan bersifat positif apabila memberikan pengaruh sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan. Lingkungan bersifat negatif apabila
berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan. Maka
intensitas pengaruh lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana
anak dapat menyerap rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana
lingkungan mampu memahami dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan
pendidikan peserta didik.
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan
Dalam
lingkungan pendidikan, ada beberapa fungsi yang harus diketahui. Fungsinya
sebagai berikut:
1.
Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan
emosional peserta didik untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini
sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.
2.
Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam
berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik,
sosial, maupun budaya, terutama berbagai sumberdaya pendidikan yang tersedia
agar dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal.
3.
Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang
amat besar bagi perkembangan individu dan masyarakat dalam memperluas dan
mempercepat usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
4.
Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi
serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam masyarakat.
5.
Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik baik dalam bentuk karier,
akademik, kehidupan beragama, kehidupan sosial budaya, maupun keterampilan
lainnya.
C. Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan
Lingkungan
pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara langsung dan
tidak langsung. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan ada yang bersifat sosial
dan material. Lingkungan pendidikan secara garis besarnya oleh Ki Hajar
Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut denga Tri Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1.
Lingkungan Keluarga
Manusia
ketika dilahirkan di dunia dalam keadaan lemah. Tanpa pertolongan orang lain,
terutama orang tuanya, ia tidak bisa berbuat banyak. Di balik keadaannya yang
lemah itu ia memiliki potensi baik yang bersifat jasmani maupun rohani.
Keluarga
merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan keluarga pertama-tama
anak mendapatkan pengaruh sadar. Karena itu keluaraga merupaka kelompok primer
yang terdiri dari sejumlah keluarga kecil karena hubungan sedarah yang bersifat
informal dan kodrati dan menjadi lembaga pendidikan tertua. Keluarga bisa
berbentuk keluarga inti (nucleus family :
ayah, ibu, dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (di samping inti, ada
orang lain seperti kakek, nenek, ipar dan lain sebagainya).
Anak dalam
menjalani pendidikan di lingkungan keluarga biasanya menghadapi hambatan-hambatan.
Hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai berikut:
a.
Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang
dari orangtua.
b.
Pigur orangtua yang tidak mampu memberikan keteladanan
pada anak.
c.
Sosial ekonomi keluaraga yang kurang atau sebaliknya
yang tidak bisa menunjang belajar.
d.
Kasih sayang orangtua yang berlebihan sehingga
cenderung untuk memanjakan anak.
e.
Orangtua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada
anak, tuntutan orangtua yang terlalu tinggi.
f.
Orangtua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada
anak.
g.
Orangtua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan
kretifitas kepada anak.
Keluarga
sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting dalam membentuk pola
kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan
nilai dan norma. Keluarga didasarkan pada cinta kasih yang sangat natural,
sehingga suasana pendidikan yang berlangsung di dalamnya berdasarkan kepada
suasana yang tanpa memikirkan hak.
Pendidikan
keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama, dan nilai moral,
norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat
berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.
Dasar-dasar
tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya, meliputi hal-hal berikut:
a.
Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan
orang tua dengan anak. Cinta kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela
menerima tanggungjawab, dan mengabdikan dirinya untuk sang anak.
b.
Dorongan/motifasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi
kedudukan orangtua terhadap keturunannya. Tanggungjawab moral ini meliputi
nilai-nilai religius spiritual yang dijiwai ketuhanan Yang Maha Esa dan agama
masing-masing di samping didorong oleh kesadaran memelihara martabat dan
kehormatan keluarga.
c.
Tanggungjawab sosial sebagai bagian dari keluarga,
yang pada gilirannya juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya,
bahkan kemanusiaan.
Di sisi lain
tanggungjawab pendidikan yang menjadi
beban orangtua sekurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka hal-hal
berikut:
a.
Memelihara dan membesarkan anak.
b.
Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun
rohaniah sesuai dengan falsafah hidup dan agama yang dianutnya.
c.
Member pengajarandalam arti yang luas.
d.
Membahagiakan anak baik di dunia dan akhirat.
Dasar-dasar pendidikan
yang diberikan kepada anak dari orangtua meliputi tujuh hal, yaitu dasar
pendidikan budi pekerti, dasar pendidikan sosial, dasar pendidikan intelek,
dasar pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik dan wajar, dasar
pendidikan kekeluargaan, dasar pendidikan nasionalisme, dan dasar pendidikan
agama.
Lingkungan
keluarga berpengaruh kepada anak dari sisi perlakuan, keluarga terhadap anak,
kedudukan anak dalam keluarga, keadaan ekonomi keluarga, keadaan pendidikan keluarga, dan pekerjaan orangtua.
Dari lingkungan keluarga yang harmonis mampu memancarkan keteladanan kepada
anak-anaknya, karena dikatakan pendidikan pertama pada bayi atau anak itu
berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga.
2.
Lingkungan Sekolah
Sebagai
akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan terbatasnya orangtua dalam
kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk
kehidupan mansyarakat. Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena
pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Karena itu di samping keluagra sebagai
pusat untuk pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan
untuk pembentukan kepribadian anak. Pendidikan di sekolah mencakup pendidikan
umum dalam mempersiapkan peserta didik menguasai kemampuan dasar untuk
melanjutkan pendidikan atau memasuki lapangan kerja. Pendidikan sekolah
biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena ia adalah pendidikan yang
mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya yang disusun secara eksplisit,
sistematis, dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat
pendidikan formal, terlihat pada tujuan instruksional, yaitu tujuan kelembagaan
pada masing-masing jenis da tingkatan sekolah.
Sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan berdasarkan
asas-asas tanggungjawab berikut ini.
a.
Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi
dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu
undang-undang pendidikan.
b.
Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan
dan tingkat pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.
c.
Tanggungjawab fungsional ialah tanggungjawab
profesional pengelola dan pelaksana pendidikan.
Sekolah
sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar lebih efektif dan
efisien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang. System klasikal memungkinkan
sejumlah anak belajar bersama dan dipimpin oleh seorang atau beberapa orang
guru sebagai fasilitator. Sekolah memiliki cirri jenjang dapat dijelaskan sebagi
berikut.
a.
Jenjang lembaga, sekolah dirancang dengan berbagai
tingkatan, dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT). sebagian
dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional dan sebagian lainnya dikelola oleh
Departemen Agama.
b.
Jenjang kelas, berjenjang menurut tingkatan kelas,
murid hanya bisa mengikuti pendidikan pada kelas yang lebih tinggi apabila ia
telah mampu menyelesaikan pendidikan di tingkat sebelumnya. Jenjang kelas ini
bervariasi, yaitu di tingkat SD/MI terdiri dari enam kelas, SMP/MTs terdiri
dari tiga kelas, SMA/MA/sederajat terdiri dari tiga kelas, sedangkan di
Perguruaan Tinggi tidak ditentukan dengan jenjang kelas.
Sekolah
dianggap sebagai suatu lingkungan yang paling bertanggungjawab terhadap
pendidikan murid-muridnya, lebih-lebih bila dikaitkan dengan pengabdian sumber
daya manusia yang berkualitas untuk dapat bersaing secara global. Maka
pembangunan sekolah dianggap sebagai investasi yang prosfektif demi menyongsong
kemajuan bangsa.
3.
Lingkungan Masyarakat
Pendidikan
dalam lingkungan masyarakat tampaknya sudah lebih maju dibandingankan dengan
pendidikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Karena masyarakat
adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap
perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita bangsa, sosial
budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat
tersebut.
Masyarakat
turut serta memikul tanggungjawab pendidikan. Pendidika kemasyarakatan
merupakan wahana yang amat besar artinya bagi perkembangan individu dan
masyarakat sebagai gerakan yang memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan
bangsa.
Dalam
menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat biasanya akan mengalami kesulitan-kesulitan,
antara lain:
a.
Lingkungan fisik dan nonfisik yang kurang
menguntungkan. Lingkungan yang demikian akan banyak menghambat anak dalam
belajar.
b.
Tugas yang diberikan lembaga terlalu berat/banyak,
sehingga anak tidak dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Terlalu
banyaknya kegiatan yang diikuti dalam waktu yang terbatas, bisa menjadi
penyebab kegiatan tersebut tidak dilaksanakan dengan baik dan akan mengalami
kesulitan, yang akhirnya hasilnya akan kurang.
c.
Apabila nilai dikembangkan oleh anak
berbeda/bertentangan dengan nilai/adat yang ada di masyarakat maka akan timbul
konflik nilai. Kalau terjadi hal demikian biasanya anak akan mengalami kesulitan
dalam menyesuaikan dalam diri terhadap lingkungan tersebut. Keadaan yang
demikian biasanya akan berpengaruh terhadap upaya belajar anak.
Setiap
masyarakat mempunyai mempunyai cita-cita, peraturan-peraturan dan sistem
kekuasaan tertentu. Pendidikan dalam Lingkungan kehidupan. Corak dan ragam
pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat meliputi segala bidang, baik
pembentukan kebiasaan-kebiasaan pembentukan pengetahuan sikap dan minat, maupun
pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Pendidikan
dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan
seperti masjid, surau atau langgar, musholla,
madrasah, pondok pesantren, pengajian, kursus, dan badan-badan pembinaan
rohani.
D. Peranan Lingkungan Pendidikan
Dalam
memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan pendidikan sangat
berperan penting dalam memberikan penraguh tersebut. Diantara peranan
lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
1.
Peranan Lingkungan Keluarga
Sangat besar peranan kelurga dalam pendidikan, karena
keluarga adalah lingkungan pertama yang memberikan pendidikan kepada anak.
Peranan keluarga tersebut diantaranya adalah :
a.
Sebagai pembentuk pola pikir anak, karena di dalam
keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma.
b.
Sebagai pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak,
pengalaman ini merupakan factor yang sangat penting bagi perkembangan
berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya.
c.
Sebagai lingkungan pendidikan yang memberikan
keteladanan, karena keteladanan orangtua akan menjadi tolat ukur dan menjadi
wahana pendidikan moral.
d.
Sebagai lingkungan pendidikan yang berperan dalam
meletakkan dasar-dasar pendidikan agama.
2.
Peranan Lingkungan Sekolah
Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan
anak-anak untuk kehidupan masyarakat. Maka dari itu, sekolah memegang peranan
penting dalam pendidikan. Karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak dan
sekolah pun berperan dalam pembentukan kepribadian anak. Diantara peranan
sekolah dalam pendidikan adalah sebagai berikut.
a.
Sebagai pendidikan formal yang menumbuhkembangkan
dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik agar anak mampu menolong
dirinya sendiri dalam hidup sebagai makhluk individu dan makhluk sosial melalui
pembekalan dalam semua bidang studi.
b.
Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan
pemahaman tentang pendidikan pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai
dengan nilai dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.
c.
Sebagai lingkungan pendidikan yang haru mewujudkan
cita-cita bangsa dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa.
3.
Peranan Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat mempunyai andil yang besar dalam
upaya mencapai tujuan pendidikan nasional, dalam peranannya antara lain :
a.
Pendidikan manusia sebagai makhluk individu,
lingkungan masyarakat berperan dalam membantu pembentukan manusia yang cerdas,
sesuai dengan kondisi dan fungsi dari masing-masing pendidikan tersebut.
b.
Pendidikan manusia sebagai makhluk susila
(kemasyarakatan), yang berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam
pancasila sebagai falsafah hidup bangsa, dan pancasila sebagai dasar negara.
c.
Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung memang ditumbuhkembangkan
sebagai makhluk individu dan susila, yang secara bersama-sama mampu menciptakan
kehidupan bersama secara bertanggungjawab, untuk mencapai kesejahteraan sosial
yang dinamis dengan sikap makaryanya.
d.
Pendidikan manusia sebagai makhluk religious, maka
lingkungan masyarakat banyak memberikan andil dalam pembekalan yang berhubungan
dengan masalah keagamaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan pendidikan adalah tempat
seseorang memperoleh pendidikan secara langsung atau tidak langsung. Lingkungan
pendidikan terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah
pertama kali ia mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga
berfungsi untuk memberikan dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk
individu, sosial, susila,dan religius.
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi
anak. Di sekolah ia mendapatkan pendidikan yang intensif. Disinilah potensi
anak akan ditumbuhkembangkan. Sekolah merupakan tumpuan dan harapan orangtua
dan masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Di lingkungan masyarakat
anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan
ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa..
Semua lingkungan pendidikan sangat
berperan besar dalam pelaksanaan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan
itu sendiri baik bagi diri peserta didik sebagai makhluk individu maupun
sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk religius.
Daftar Pustaka
Ikhsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Kiswan. 2012.
Dasar-Dasar Pendidikan. Ciamis : Darussalam.
Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar
Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
TIM Dosen FIP-IKIP Malang. 1988. Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk5Ox71dc5EULNnDWjdc8AHLd5cAqKLaYM1AjfsWg9UXUjzEIdwVNSIQSr1n64Oh63R9sug3wEshYQJhlo6naTa919fMoDC8g6dfWFRjn3z5G776cNZT_EYQJQxVMdrybUrVG5edRZ_pGZ/s800/bluematrix.gif
|
http://neninurhasanah93.blogspot.co.id/2013/04/makalah-lingkungan-pendidikan.html

Komentar
Posting Komentar